Manusia Butuh
Olahraga
KEGIATAN olahraga pada zaman sekarang menjadi sebuah
kebutuhan primer, karena manusia kini sangat membutuhkan aktivitas tubuh yang
dapat mengembalikan stamina dan metabolisme tubuhnya. Setelah mereka tidak lagi
banyak bergerak dan telalu bergantung pada alat (mesin) dalam melakukan banyak
pekerjaan, maka disinilah titik sentralnya, kenapa Allah telah mewajibkan
ibadah shalat fardhu dengan semua gerakannya kepada umat Nabi Muhammad SAW,
yang berdasarkan pada beberapa alasan, yaitu sebagai berikut;
Pertama, manusia pada zaman dulu telah terbiasa mencurahkan tenaga dalam
porsi yang cukup besar ketika melakukan aktivitas hidup mereka, baik ketika
mencari makanan dan berburu, ataupun ketika menjaga kehidupan mereka dari
ancaman musuh, seperti lari dari kejaran binatang buas. Bahkan terkadang mereka
harus melompat dan menaiki dahan pepohonan demi mencari keamanan dan
keselamatan bagi dirinya. Tentunya, semua aktivitas tubuh inisangat dibutuhkan
oleh situasi kehidupan mereka pada saat itu. Dari sini dapat dibandingkan bahwa
aktivitas tubuh yang dilakukan oleh umat manusia pada zaman sekarang relative
minim. Karena biasanya, seseorang itu akan lebih banyak menggerakkan tubuhnya
ketika ia mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari ataupun ketika mencari
keamanan untuk dirinya.
Pada zaman sebelum datangnya Islam, banyak di antara umat
manusia yang harus mencurahkan tenaganya untuk mencari nafkah hidupnya ataupun
mendapatkan keamanan dan keselamatan. Contohnya, perjalanan dagang yang
dilakukan oleh orang Arab yang tentunya sangat membutuhkan kekuatan tubuh untuk
dapat menempuh perjalanan yang amat jauh dan melelahkan itu. Dalam perjalanan
dagang itu juga, biasanya mereka harus berjalan kaki sejauh puluhan atau bahkan
ratusan mil. Juga, banyak di antara umat manusia yang harus mencurahkan
tenaganya untuk dapat mempertahnakan dirinya dari perikaian antar suku meskipun
hanya dipicu oleh masalah kecil saja. Sedangkan perikaian itu sendiri terus
berlangsung dalam waktu yang relative panjang, seperti yang banyak terjadi pada
zaman Jahiliah (Pra-Islam).
Kedua, Allah SWT telah mengetahui keadaan kita sekarang ini berupa
kemajuan teknologi ataupun kemodernan lainnya yang akan dialami oleh generasi
setelah kita nanti. Mereka hanya perlu duduk di tempat lalu menekan tombol
remote dengan satu jari maka sudah dapat menonton televisi, dengan tombol
lainnya maka kipas angina telah menyala, pintu rumah dapat terbuka secara
otomatis, dan dengan beberapa pencetan nomor telepon maka kebutuhan-kebutuhan
hidupnya telah terpenuhi tanpa perlu lagi mencurahkan banyak tenaga.
Kemajuan teknologi pada zaman sekarang sudah sangat
canggih, sehingga seseorang hanya perlu duduk di atas kursi otomatis maka ia
sudah dapat menjalankan berbagai aktivitasnya, atau untuk naik dan turun dalam
gedung bertingkat maka ia cukup naik lift. Bila ia ingin bepergian antar Negara
maka ia hanya perlu duduk di atas kursi empuk di dalam mobil yang dapat
mengantarnya kemanapun yang ia suka ataupun naik pesawat mewah yang dapat
mengantarnya ke tujuan manapun yang ia inginkan tanpa perlu bersusah payah.
Dengan adanya berbagai fasilitas kemudhan seperti tadi, kondisi tersebut akan
mendorong manusia untuk semakin bermalas-malasan, membuatnya mudah lemah dan
cepat lelah. Bahkan, bisa jadi akan membuat manusia tidak lagi mampu banyak
beraktivitas walau hanya menekan remote control untuk mematikan atau
menghidupkan televisi.
Karena itulah, pada situasi seperti ini, manusia akan
sangat membutuhkan olahraga tubuh untuk dapat mengembalikan stamina,
metabolism, dan kemampuan tubuhnya untuk bergerak dan beraktivitas. Disinilah
titik sentral mengapa Allah telah mewajibkan kita untuk beribadah shalat
sebagai ganti dari olahraga tubuh yang dapat melindungi dan mengembalikan
metabolism tubuh dibawah tuntutan kemajuan teknologi yang hanya mendorong
manusia untuk lebih lemah dan malas. Dengan begitu, seseorang (yang melakukan
shalat) akan tetap mampu menjalankan dan melakukan ibadah-ibadah lainnya.
Memang, shalat adalah tiang agama, siapa yang melakukannya berarti telah menegakkan
agamanya dan siapa yang tidak mau menjalankannya maka ia sama saja telah
menghancurkan agamanya sendiri. Karena itu, kemampuan seseorang dalam
melaksanakan ibadah-ibadah lainnya sangat berkaitan erat dengan kesehatan
tubuhnya sendiri. Lantas, jika seorang muslim itu tidak lagi memperdulikan
kondisi kesehannya dengan cara meninggalkan shalat, maka hal itu dapat
menyebabkannya tidak lagi mampu melaksanakan ibadah-ibadah lainnya.
Disamping, ibadah shalat itu sendiri sarat dengan anugerah
Tuhan dan juga dapat mendekatkan diri pelaksananya (muslim) kepada Allah.
Kemudian, bila kita ingin berkomunikasi lebih dekat dengan Allah maka kita bisa
melakukannya lewat shalat, karena shalat mengandung ketaatan penuh kepada
Allah. Apalagi gerakan-gerakan shalat itu sendiri dapat mengembalikan kesehatan
tubuh seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar