Kelainan-Kelainan
Yang Terjadi Pada Tubuh
Kita mengetahui bahwa Allah SWT, menciptakan manusia
dengan bentuk yang terbaik untuk mereka. Akan tetapi, manusia dengan
kebodohannya dan tidak adanya ketaatan kepada Allah SWT banyak yang merusak
bentuk tubuhnya sendiri tanpa disadari sehingga menimbulkan kelainan pada diri
mereka. Namun, kelainan pada tubuh bisa saja dapat terjadi jika adanya
kelebihan ataupun kekurangan lengkungan pada tulang bela-kang. Dengan begitu,
kelainan yang dapat terjadi pada dua bagian rangka tulang akan mengarah pada
salah satu arah ataupun pada dua arah sekaligus, yaitu;
1. Lengkungan Depan-Belakang
Maksudnya, bertambah atau
berkurangnya kecondongan yang ada pada tulang punggung, seperti bertam-bah atau
berkurangnya sudut kecondongan tulang pinggul dari batas yang ideal, yaitu
28-30 derajat. Ke-mudian, kelebihan ataupun kekurangan kecondongan pada tulang
pinggul akan menyebabkan terjadinya kelonggaran pada system otot yang bekerja
di daerah pinggul.
Kelonggaran system otot pinggul
itu terjadi pada empat tempat, yaitu;
1. Bergesernya arah punggung (bungkuk)
2. Rongga rawan
3. Kecondongan punggung
4. Kerataan punggung
1.
Bergesernya arah punggung (bungkuk)
Maksud dari kelainan ini
adalah bertambahnya secara tidak alami kecondongan daerah punggung dengan diikuti
kelemahan dan ketidakmampuan system otot yang menopang tulang punggung. Selan-jutnya,
kelainan ini akan menyebabkan menurun dan flesinya (menjulur) otot dada dan
diikuti pula dengan bergesernya arah pundak. Biasanya, kelainan ini banyak
melipat kedua pundaknya kearah de-pan ketika bekerja, seperti para pekerja
kantoran.
Adapun di antara
sebab-sebab terjadinya kelainan ini adalah;
1.
Kebiasaan yang salah ketika
duduk, berdiri, ataupun ketika berjalan.
2.
Pekerjaan-pekerjaan yang
memaksa punggung untuk banyak bungkuk seperti kerja kantoran
3.
Kelainan ini terjadi sebagai
ganti dari kecondongan tulang pinggul yang seharusnya condong ke belakang.
4.
Menderita suatu penyakit,
seperti radang ruas tulang punggung (rematik).
5.
Sebab-sebab psikologis, seperti
keadaan malu dan sombong.
Efek Samping Kelainan Punggung (Bungkuk) terhadap Stamina Tubuh
Manusia
Dari bentuk postur tubuh
saja, ratanya punggung dan bungkuknya pundak akan menyebabkan kepala tertun-duk
ke bawah diantara dua pundak dan lebih doyong ke depan. Adapun utnuk
memperbaiki kelainan ini, ke-pala harus lebih diangkat keatas dan kening agak
ditarik ke belakang sehingga dagu akan menonjol keluar, ma-ka posisi kepala dan
leher yang seperti ini hamper mirip dengan posisi kepala dan leher unta. Adapun
dari sisi fungsi fisiologis, kelainan kecondongan tubuh ini akan menyebabkan
mengecilnya kerangka dada sehing ga dapat mengurangi sirkulasi system
pernapasan, karena sirkulasi pernapasan itu diukkur dari tarikan dan embusan
nafas dalam keadaan normal. Selanjutnya, kadar udara yang dihirup juga akan
ikut berkurang dan secara otomatis akan mengurangi kadar oksigen dalam tubuh. Pengurangan
kadar udara bisa mencapai seperlima dari batas normal. Keadaan ini akan
mengurangi kadar oksidasi darah yang berikutnya akan meng urangi aliran darah
yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke seluruh sel tubuh. Bila sel tubuh kurang
mendapat kan suplai nutrisi maka hal ini dapat mengurangi system pembakaran
pada system otot dan sel otak sehingga berikutnya akan mengurangi kemampuan dan
stamina tubuh. Artinya, tubuh tidak lagi mampu melakukan banyak aktivitas
dengan penuh semangat dan seseorang yang mengalaminya akan cepat merasa lelah.
Rongga Rawan
Daerah rawan adalah
daerah punggung yang berada di belakang perut. Bila rongga rawan ini condong
kebela-kang maka ia akan menyebabkan kelainan pada system tubuh pada daerah
rawan tersebut. Artinya, kelainan daerah rawan terjadi ketika abertambah atau
berkurangnya kocondongan daerah rawan tsb, atau juga tulang pinggul lebih
mengarah ke depan dengan bertambahnya sudut kecondongan tulang pinggul dari
garis vertical yang normal (30 derajat) sebagai ganti dari bungkuknya punggung.
Tanda-Tanda Terjadinya Penambahan Lengkungan pada Daerah Rawan
Terdapat beberapa tanda
yang dapat dikenali ketika terjadi penambahan lengkungan pada daerah rawan,
diantaranya;
1.
Fleksinya (menyusut) system
otot di bawah punggung dan juga urat-urat belakang daerah rawan,
2.
Ekstensi (menjulur) dan
melemahnya otot perut dan juga urat-urat depan daerah rawan,
3.
Terkadang bisa terjadi ekstensi
system otot di belakang paha akibat bertambahnya kecondongan tulang pinggul kea
rah depan.
Sebab-sebab Terjadinya Kelainan Rongga Rawan
1.
Bertambahnya sudut lengkungan
tulang pinggul kea rah depan dari batas normal (30 derajat) pada garis vertical
2.
Bungkuknya punggung menjadi
penyebab utama terjadinya kelainan pada rongga rawan dalam upaya penyeimbangan
tubuh dari kelainan yang pertama.
3.
Kegemukan dan menimbunnya lemak
di daerah perut
4.
Memakai sepatu berhak tinggi,
khususnya kaum wanita
5.
Kehamilan yang dapat melemahkan
dan membuat panjang (ekstensi) otot perut
6.
Beberapa jenis pekerjaan yang
menuntut untuk memikul beban berat di daerah sekitar kepala ataupun punggung.
Bahaya yang
Ditimbulkan dari Kelainan Rongga Rawan
1.
Dari sisi postur tubuh secara
umum;
a. Menyebabkan fleksinya (menyusut) tinggi badan akibat bertambahnya
kebungkukan pada tulang punggung dan lengkungan pada tulang pinggul.
b. Postur tubuh secara umum akan terlihat tidak serasi dan stamina
tubuh juga tidak terlalu fit.
2.
Dari sisi kesehatan;
a. Bertambahnya lengkungan daerah rawan akan semakin menambah tekanan
pada sendi tulang rawan di daerah luar (punggung).
Kecondongan Punggung (Bungkuk)
Kelainan jenis ini
terjadi akibat bertambahnya sudut kecondongan tulang pinggul kea rah depan
sehingga semakin menambah lengkungan daerah rawan (belakang perut) sebagai
upaya penyimbang dari kecon dongan tulang pinggul tersebut. Ketika seseorang
mendertia kelainan kecondongan punggung, biasanya ia akan melipat sedikit tulang
punggung bergerak lebih ke belakang. Kelainan ini terkadang diikuti pula dengan
kebungkukan punggung dan bertambahnya kebungkukan tulang dada lebih ke depan.
Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa penambahan kebungkukan tulang
punggung hanya akan menambah tekanan terhadap salah satu sendi tulang rawan
yang ada dan bisa membuatnya terluka. Situasi ini biasa disebut dengan
kegagalan tulang rawan (rematik). Untungnya, bila ada salah satuligamen tulang
rawan terluka maka lukanya itu tidak akam merembet kepada ligament yang
lainnya.
Kerataan Punggung
Adapun kelainan ini,
terjadi ketika berkurangnya sudut lengkungan tulang pinggul dari ukuran normal
28-30 derajat dari garis vertical. Sperti, jika sudut lengkungan tulang pinggul
itu hanya sekitar 20 derajat saja maka kecembungan daerah rawan akan ikut
berkurang dan kecondongan tulang punggung juga akan terpengaruh. Pada saat
seperti itu, tulang punggung akan menjadi lebih rata.
Bahaya yang Ditimbulkan dari Ratanya Tulang Punggung
Allah SWT telah mengatur
kecondongan tulang punggung agar kita dapat bebas menggerakkan tulang pung-gung.
Juga, kecondongan normal tulang punggung dapat meredam gerakan yang dilakukan
oleh manusia aki bat melompat dari tempat yang tinggi. Namun, jika tulang
punggung berubah menjadi rata maka otak akan segera merasakan hentakan yang
ditimbulkan oleh lompatan dari tempat yang tinggi. Kemudian, seseorang yang
mengalaminya akan cepat merasakan pengaruh dari kelainan yang dimilikinya itu
berupa getaran pada otak. Lantas, setiap kali ia melompat dari tempat yang
tinggi dengan bertumpu pada kedua kakinya maka ia akan merasakan pengaruh lompatannya
itu di kepala dan otaknya secara langsung, karena kedua telapak kaki ikut serta
bersama kecondongan tulang punggung dalam meredam hentakan akibat lompatan.
2. Lengkungan Sisi Badan
Sebagaimana yang telah diketahui
sebelumnya, rangka tulang ideal seseorang menjadi dua; depan dan belakang
(bidang koronal), lalu kita melihat tulang punggung dari sudut depan atau
belakang (sisi depan) maka rangka tulang itu akan terlihat lurus sekali. Adapun
kelainan yang muncul berupa lengkungan samping tulang punggung adalah karena,
1.
Mengeras dan kakunya leher
2.
Terlipatnya tulang punggung
lebih ke samping (daerah punggung, daerah rawan, atau kedua-duanya sekaligus).
Dengan kata lain, kelainan
lengkungan samping terjadi karena terlipatnya tulang belakang ke salah satu
sisi samping. Bahkan, lengkungan samping pada tulang punggung bisa terjadi
secara penuh sehingga membentuk huruf C. namun, bisa juga terjadi hanya di daerah
tulang punggung saja, ataupun pada dua sisinya yang berlawanan sekaligus
sehingga membentuk huruf S. biasanya, kelainan ini banyak diderita oleh
siswa-siswa SD.
Adapun sebab-sebab terjadinya
kelainan lengkungan samping adalah;
1.
Bisa jadi karena si penderita
telah memiliki penyakit terlebih dahulu, seperti flu tulang dan kelumpuhan.
2.
Pernah mengalami luka sehingga
mengharuskan adanya amputasi pada salah satu sisi bawah tubuh.
3.
Faktor gen dan
kebiasaan-kebiasaan yang salah.
Proses Terjadinya Kelainan Sisi Badan
Ketika seseorang
menderita kelumpuhan pada salah satu dari sisi tubuhnya ataupun pernah
diamputasi, ma-ka biasanya tubuh akan sangat bertumpu pada sisi bagian tubuh
yang masih sehat dan hal ini sangatlah wa-jar. Namun, bila dibiarkan terus
seperti itu maka bisa menyebabkan terangkatnya (bergeser) tulang pinggul menuju
bagian yang menjadi tumpuan tubuh tersebut sebagai upaya penyeimbang dari
kecondongan dan penurunan tulang pinggul ke bagian luka atau bagian yang telah
diamputasi. Dengan kata lain, bila kita mem-perhatikan tulang pinggul dari arah
depan atauppun belakang pada orang yang terluka, maka tulang ping-gulnya akan
terlihat miring kea rah bawah bagian yang terluka ataupun diamputasi.
Kemiringan itu muncul akibat terjadinya kelainan sisi badan (terjadi kemiringan
pada salah satu sisi tulang belakang) ke bagaian tu-buh yang diampputasi tadi. Adapun
kelainan sisi badan yang terjadi akibat faktor genetikal ataupun kebia-saan-kebiasaan
yang salah bisa disebabkan oleh berdiri atau duduk yang salah. Contohnya, jika
seseorang terbiasa berdiri dengan hanya bertumpu pada kaki kanannya saja maka
tulang pinggul akan lebih condong kea rah kiri, lalu keadaan ini akan diikuti
pula dengan kemiringan sisi tulang punggung (kecembungan salah satu sisi tulang
belakang) di sekitar daerah rawan kearah kiri. Berikutnya, pundak sebelah kiri
akan ikut ter-angkat dan ia akan lebih tinggi dari pundak sebelah kanan, lalu
posisi kepala dan leher akan lebih condong ke kiri. Kelainan ini (condong kea
rah kiri) bisa terjadi hanya dalam kadar kecil saja, yaitu kemiringan hanya ter-jadi
pada salah satu sisi saja (daerah leher, daerah punggung, atau daerah rawan).
Namun, bisa juga terjadi lebih dengan arah yang berbeda-beda pula. Kalau sudah
begitu, kelainan ini akan membentuk huruf S.
Leher Kaku
Kelainan ini lebih
dikenal dengan pengerasan urat leher, yaitu kepala dan leher hanya miring pada
salah satu arah saja, kiri atau kanan. Pada kelainan ini, dapat terjadi
efek-efek perubahan lain, seperti flesinya (menyusut) system otot leher pada
arah kemiringan diikuti ekstensi (menjulur), melemah, dan melonggarnya otot
leher pada sisi yang berlawanan. Kelainan jenis ini tidak banyak terjadi dan
meskipun terjadi hanya dalam batas kecil saja tidak sampai mengkhawtirkan.
Namun, kelainan jenis ini tentunya akan memmpengaruhi ppostur tubuh secara
umum, karena jika seseorang ingin melihat sesuatu maka ia harus memiringkan
pipinya terlebih dahulu kea rah pundak dan hal ini dapat mengurangi
keseimbangan tubuh menyebabkan upaya penyeimbangan kemiringan sisi tubuh dengan
sebab-sebab yang telah dipaparkan sebelumnya.
Kelainan Sisi Tubuh Bagian Bawah
Perlu diketahui bahwa
bagian bawah tubuh itu memainkan peran yang sangat penting pagi postur tubuh
itu sendiri seca keseluruhan, karena, bagian bawah tubuh menjadi penopang utama
badan, seperti yang dila-kukan oleh kedua lutut dan kedua kaki. Keduanya
bertanggung jawab penuh untuk memikul bobot tubuh. Karena itu, kita dapat
teliti bahwa bagian bawah tubuh itu berkaitan erat dengan bagian atas tubuh,
khusus-nya tulang belakang seperti yang telah kita ketahui bersama sebelumnya
tentang kelainan-kelainan dan kemi ringan-kemiringan yang dialami olehnya. Juga
hubungan kecondongan bagian atas tubuh satu sama lainnya, seperti kecondongan
kea rah depan-belakang, kebungkukan punggung, dan daerah rawan. Di samping,
upaya-upaya penyeimbangan yang terjadi akibat kecondongan yang berlebihan atau
kekurangan yang di alami oleh satu bagiannya, seperti kemiringan sisi tubuh.
Dengan begitu, kelainan sisi tubuh bagian bawah akan sangat mempengaruhi bentuk
tulang punggung, begitu juga sebaliknya. Artinya, kelainan yang terjadi pada
bagian atas tubuh akan diikuti pula oleh kelainan pada bagian bawah tubuh.
Bahkan, kelainan-kelainan yang muncul dapat semakin berkembang dan bertambah akut
jika tidak cepat-cepat didiagnosa. Adapun kelainan-kelainan yang dapat dialami
oleh bagian bawah tubuh adalah sebagai berikut;
1.
Menjauhnya posisi dua lutut
2.
Menyatunya posisi dua lutut
(saling bersenggolan ketika berjalan).
3.
Ratanya dua telapak kaki.
4.
Bergoyangnya dua lutut kea rah
depan dan belakang.
Menjauhnya Posisi Dua Lutut
Kelainan jenis ini
termasuk salah satu kelainan yang banyak menimpa bagian bawah tubuh dan lebih
banyak dialami oleh anak-anak kecil dibandingkan orang dewasa. Maksud dari
kelainan menjauhnya posisi dua lutut adalah kecembungan tulang bagian bawah
pada kedua sisinya dan meskipun kedua kaki disatukan, tetap saja aka nada jarak
antara dua lututnya. Kelainan ini bisa terjadi hanya pada salah satu lutut saja
dan bisa juga pada kedua-duanya sekaligus. Adapun sebab-sebab terjadinya
kelainan ini adalah;
1.
Bertambahnya bobot anak kecil
dalam kadar yang sangat berlebihan pada masa-masa awal pertumbuhan yang
ditandai dengan cepatnya perubahan bobot tubuh anak.
2.
Usaha pemaksaan jalan terhadap
anak sebelum waktunya sehingga hal tersebut dapat menyebabkan keluarnya dua
betis dari garis normal.
3.
Menderita beberapa penyakit,
seperti flu tulang.
4.
Beberapa jenis pekerjaan,
seperti penunggang kuda yang harus menghimpit perut kudanya sepanjang hari.
Menyatunyanya Posisi Dua Lutut
Kelainan jenis ini adalah
kebalikan dari menjauhnya posisi dua lutut. Namun, untuk kelainan jenis ini
dapat dilakukan upaya penyembuhan dengan menyatukan dua lutut lalu menjauhkan
dua sisi kaki dan mengukur sejauh mana jarak antara kedua kaki. Dengan begitu,
si penderita tidak dapat menempelkan kedua kakinya kecuali setelah memisahkan
kedua lututnya. Jika kedua lututnya telah terpisah, barulah kedua kakinya dapat
menyatu. Biasanya, kelainan jenis ini diikuti pula dengan ratanya dua telapak
kaki sebagai akibat tekanan yang teruss-menerus terhadap sisi dalam kedua kaki
untuk menahan bobot tubuh. Adapun sebab-sebab terjadinya kelainan menjauhnya
posisi dua lutut sebagai berikut;
1.
Kebiasaan-kebiasaan buruk
ketika berdiri
2.
Kelumpuhan yang dialami sewaktu
kecil
3.
Pernyakit rematik yang menimpa
persendian lutut
4.
Bertambahnya bobot tubuh anak
kecil secara berlebihan ditambah dengan pemaksaan berjalan sebelum waktunya.
Ratanya Dua Telapak Kaki (Flat
Foot)
Allah SWT telah
menciptakan manusia dengan bentuk yang terbaik. Lalu, diantara bukti
kesempurnaan bentuk manusia itu, Allah menciptakan tulang kaki manusia dengan
sangat serasi, yaitu Allah membuat lengkungan pada setiap telapak kaki sehingga
manusia dapat mengandalkan kedua kakinya pada saat mereka hendak berdiri dan
berjalan dengan bertumpu pada dua tumit, sisi luar kaki, dan ruas persendian
jemari kaki. Adanya cekungan di telapak kaki memungkinkan pembuluh darah,
sel-sel, dan urat saraf menyuplai nutrisi ke jemari kaki di bawah perlindungan
cekungan tersebut. Juga, lengkungan tersebut mampu meredam hentakan yang
terjadi ketika menumbuk tanah setelah melompat. Kelainan yang paling banyak
terjadi pada telapak kaki adalah jatuhnya cekungan yang ada pada telapak kaki (flat foot) sehingga langit-langit
telapak kaki rata dengan tanah. Kalau telapak kaki sudah rata dengan tanah,
maka seseorang itu akan mudah terserang penyakit akibat terjadinya tekanan
terhadap saraf, pembuluh darah, dan sel-sel yang ada pada telapak kakinya
ketika ia berdiri ataupun berjalan. Di samping itu, otaknya akan ikut cepat
bergoyang ketika ia melompat dari tempat yang tinggi.
Biasanya, kelainan
ratanya telapak kaki diikuti pula dengan beberapa penyakit lainnya, yaitu;
1.
Sering mengalami rasa sakit di
kaki, khususnya setelah berjalan terlalu lama atau setelah berdiri terlalu
lama. Begitu juga di persendian lutut dan paha.
2.
Jatuhnya cekungan telapak kaki
dan haluan kaki berputar keluar (gerakan eversi)
3.
Gerakan perputaran kaki kea rah
dalam (inversi) menjadi terbatas dan tidak mampu lagi menarik (flesi) atau
menjulurkannya (ekstensi) seperti gerakan kaki normal.
Adapun sebab-sebab
terjadinya kelainan adalah;
1.
Terkadang, kelainan ratanya
telapak kaki sebagai akibat menyatunya posisi dua lutut.
2.
Akibat bertambahnya berat badan
secara berlebihan,
3.
Beberapa jenis pekerjaan,
seperti berdiri terlalu lama yang dilakukan tukang cukur, polisi lalu lintas,
tukang roti, ataupun tentara.
4.
Setelah mengalami patah ataupun
buntung kaki.
Bergesernya Tulang Pinggul
Terkadang, bergesernya
tulang pinggul itu terjadi akibat kebiasan dan tindakan yang tidak benar, baik
ketika duduk maupun bangun. Contohnya, jika seseorang itu terbiasa menopangkan
kaki kanan di atas kaki kiri maka hal ini dapat menyebabkan bergesernya tulang
pinggul kearah kiri dan juga akan mempengaruhi posisi sebelah kanan dengan
memutar tulang pinggulnya sehingga kaki kiri tidak tepat berada diatas kaki
kanan, baik berada di depan ataupun belakang maka hal ini juga akan menyebabkan
terjadinya perputaran pada tulang pinggul, baik kea rah kanan maupun kiri.
Pandangan Umum terhadap Semua Jenis Kelainan Tubuh
Setelah mengetahui secara
umum tentang kelainan-kelainan yang dapat dialami oleh tubuh manusia maka dapat
disimpulkan, bahwa semua jenis kelainan tubuh itu terjadi akibat kebiasaan
ataupun membiasakan posisi tertentu, sedangkan Allah telah menciptakan tubuh
manusia itu agar dapat beradaptasi dengan berbagai gerakan yang dilakukan
sehingga memungkinkan terjadinya penyeimbangan dan keseimbangan. Tubuh dan stamina
manusia juga tidak cepat terpengaruh dengan semua gerakan yang dilakukan,
apabila sampai menyebabkan terjadinya penyimpangan dan kelainan pada tubuh
mereka, kecuali setelah mereka melakukan gerakan yang salah secara
terus-menerus. Terkadang, perubahan dan kelainan postur tubuh terjadi dalam
kadar kecil saja, seperti dapat menghalangi seseorang untuk melakukan gerak
tertentu, ataupun kelainan itu akan tampak dengan jelas sehingga dapat cepat
diketahui oleh si penderitanya secara langsung. Namun, bisa jadi seseorang itu
memiliki kelainan tertentu pada postur tubuhnya dalam kondisi yang cukup akut
tanpa dia sadari bahwa kelainan itu akibat ketidak pedulian atau
ketidaksadarannya terhadap kelainan yang sudah lama dideritanya itu. Atau juga,
pada awalnya seseorang itu hanya menderita kelainan tubuh yang sederhana saja,
namun ia baru menyadarinya setelah mengalami beberapa kali rasa nyeri otot dan
beberapa penyakit yang muncul akibat kelainan yang dideritanya itu.
Bahkan, banyak orang yang
mengalami beberapa kelainan, tetapi tidak mau terlalu dirasakan oleh mereka dan
mereka menganggap bahwa kelainan itu baru akan muncul hanya pada orang-orang
yang menderita sakit tertentu saja. Mereka juga tidak menyadari bahwa sakit
yang mereka derita itu akibat kebiasaan dan tindakan tertentu yang biasa mereka
lakukan, seperti beberapa orang terbiasa memakai sepatu yang berhak tinggi,
khususnya para wanita. Padahal, para pemakai sepatu berhak tinggi itu sangat
mungkin menderita kegagalan sendi tulang rawan. Akan tetapi, mereka tidak
menyadari bahwa sakit yang diderita oleh mereka itu akibat memakai sepatu
berhak tinggi ataupun karena terlalu sering memikul beban berat dengan cara
yang salah. Lalu mereka berusaha menyembuhkan penyakitnya tanpa berusaha
meninggalkan dari memakai sepatu berhak tinggi kecuali setelah diperintahkan
oleh dokter. Jadi, seseorang itu harus mengetahui jenis-jenis kelainan pada
tubuh sekaligus sebab-sebabnya agar mereka dapat terhindar dari beberapa
penyakit yang ditimbulkan oleh kelainan-kelainan tersebut. Kemudian, ibadah
shalat yang telah Allah wajibkan kepada umat manusia merupakan di antara ibadah
yang paling bagus, karena shalat akan berinteraksi langsung dengan semua jenis
kelainan dan penyimpangan yang dialami oleh manusia, lalu berusaha menyembuhkannya
satu per satu. Memang, Allah tidak memberi tahu kepada kita semua tentang
hikmah di balik ibadah-ibadah fardhu yang Allah wajibkan. Karena, kita sendiri
belum tentu dapat memahami hikmah tersebut. Disamping juga, akal dan wawasan
kita sangatlah terbatas. Namun, seiring bermunculannya ilmu pengetahuan maka
hikmah-hikmah yang dulu belum pernah kita ketahui kini mulai dapat tersingkap.
Hal ini akan terus berlangsung hingga hari kiamat nanti, dimana setiap harinya
ilmu pengetahuan akan semakin menguatkan kebenaran dari apa yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW.
Adapun berkenaan dengan
analisis gerakan-gerakan shalat dan memunculkan beberapa fenomena mukjizat di
dalamnya, tiada lain hanyalah bagian dari upaya penyampaian atas apa yang telah
diberikan Allah kepada saya. Saya tidak akan mengklaim sama sekali bahwa apa
yang akan saya sampaikan nanti adalah seluruh mukjizat dan hikmah yang
terkandung dalam gerakan-gerakan shalat. Akan tetapi semua itu hanyalah
sebagian kecil dari apa yang terkandung di dalamnya dan telah Allah berikan
kepada saya melalui pengamatan yang saya lakukan. Semua usaha yang saya lakukan
hanya menujupada satu tujuan utama dan mulia dari semua ilmu pengetahuan, yaitu
untuk menebalkan keimanan kepada Allah SWT dan berusaha mendapatkan secuil
hikmah dari perintah, larangan, dan kebesaran Allah yang tidak mungkin kita
ketahui semua hingga hari Kiamat nanti sekalipun. Mahabenar firman Allah yang
berbunyi, …”dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (al-Israa’:85).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar