Kamis, 05 Juni 2014

Kelainan-Kelainan Yang Terjadi Pada Tubuh

Kelainan-Kelainan Yang Terjadi Pada Tubuh
Kita mengetahui bahwa Allah SWT, menciptakan manusia dengan bentuk yang terbaik untuk mereka. Akan tetapi, manusia dengan kebodohannya dan tidak adanya ketaatan kepada Allah SWT banyak yang merusak bentuk tubuhnya sendiri tanpa disadari sehingga menimbulkan kelainan pada diri mereka. Namun, kelainan pada tubuh bisa saja dapat terjadi jika adanya kelebihan ataupun kekurangan lengkungan pada tulang bela-kang. Dengan begitu, kelainan yang dapat terjadi pada dua bagian rangka tulang akan mengarah pada salah satu arah ataupun pada dua arah sekaligus, yaitu;
1.       Lengkungan Depan-Belakang
Maksudnya, bertambah atau berkurangnya kecondongan yang ada pada tulang punggung, seperti bertam-bah atau berkurangnya sudut kecondongan tulang pinggul dari batas yang ideal, yaitu 28-30 derajat. Ke-mudian, kelebihan ataupun kekurangan kecondongan pada tulang pinggul akan menyebabkan terjadinya kelonggaran pada system otot yang bekerja di daerah pinggul.
Kelonggaran system otot pinggul itu terjadi pada empat tempat, yaitu;
1.       Bergesernya arah punggung (bungkuk)
2.       Rongga rawan
3.       Kecondongan punggung
4.       Kerataan punggung

1.       Bergesernya arah punggung (bungkuk)
Maksud dari kelainan ini adalah bertambahnya secara tidak alami kecondongan daerah punggung dengan diikuti kelemahan dan ketidakmampuan system otot yang menopang tulang punggung. Selan-jutnya, kelainan ini akan menyebabkan menurun dan flesinya (menjulur) otot dada dan diikuti pula dengan bergesernya arah pundak. Biasanya, kelainan ini banyak melipat kedua pundaknya kearah de-pan ketika bekerja, seperti para pekerja kantoran.
Adapun di antara sebab-sebab terjadinya kelainan ini adalah;
1.       Kebiasaan yang salah ketika duduk, berdiri, ataupun ketika berjalan.
2.       Pekerjaan-pekerjaan yang memaksa punggung untuk banyak bungkuk seperti kerja kantoran
3.       Kelainan ini terjadi sebagai ganti dari kecondongan tulang pinggul yang seharusnya condong ke belakang.
4.       Menderita suatu penyakit, seperti radang ruas tulang punggung (rematik).
5.       Sebab-sebab psikologis, seperti keadaan malu dan sombong.
Efek Samping Kelainan Punggung (Bungkuk) terhadap Stamina Tubuh Manusia
Dari bentuk postur tubuh saja, ratanya punggung dan bungkuknya pundak akan menyebabkan kepala tertun-duk ke bawah diantara dua pundak dan lebih doyong ke depan. Adapun utnuk memperbaiki kelainan ini, ke-pala harus lebih diangkat keatas dan kening agak ditarik ke belakang sehingga dagu akan menonjol keluar, ma-ka posisi kepala dan leher yang seperti ini hamper mirip dengan posisi kepala dan leher unta. Adapun dari sisi fungsi fisiologis, kelainan kecondongan tubuh ini akan menyebabkan mengecilnya kerangka dada sehing ga dapat mengurangi sirkulasi system pernapasan, karena sirkulasi pernapasan itu diukkur dari tarikan dan embusan nafas dalam keadaan normal. Selanjutnya, kadar udara yang dihirup juga akan ikut berkurang dan secara otomatis akan mengurangi kadar oksigen dalam tubuh. Pengurangan kadar udara bisa mencapai seperlima dari batas normal. Keadaan ini akan mengurangi kadar oksidasi darah yang berikutnya akan meng urangi aliran darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke seluruh sel tubuh. Bila sel tubuh kurang mendapat kan suplai nutrisi maka hal ini dapat mengurangi system pembakaran pada system otot dan sel otak sehingga berikutnya akan mengurangi kemampuan dan stamina tubuh. Artinya, tubuh tidak lagi mampu melakukan banyak aktivitas dengan penuh semangat dan seseorang yang mengalaminya akan cepat merasa lelah.
Rongga Rawan
Daerah rawan adalah daerah punggung yang berada di belakang perut. Bila rongga rawan ini condong kebela-kang maka ia akan menyebabkan kelainan pada system tubuh pada daerah rawan tersebut. Artinya, kelainan daerah rawan terjadi ketika abertambah atau berkurangnya kocondongan daerah rawan tsb, atau juga tulang pinggul lebih mengarah ke depan dengan bertambahnya sudut kecondongan tulang pinggul dari garis vertical yang normal (30 derajat) sebagai ganti dari bungkuknya punggung.
Tanda-Tanda Terjadinya Penambahan Lengkungan pada Daerah Rawan
Terdapat beberapa tanda yang dapat dikenali ketika terjadi penambahan lengkungan pada daerah rawan, diantaranya;
1.       Fleksinya (menyusut) system otot di bawah punggung dan juga urat-urat belakang daerah rawan,
2.       Ekstensi (menjulur) dan melemahnya otot perut dan juga urat-urat depan daerah rawan,
3.       Terkadang bisa terjadi ekstensi system otot di belakang paha akibat bertambahnya kecondongan tulang pinggul kea rah depan.
Sebab-sebab Terjadinya Kelainan Rongga Rawan
1.       Bertambahnya sudut lengkungan tulang pinggul kea rah depan dari batas normal (30 derajat) pada garis vertical
2.       Bungkuknya punggung menjadi penyebab utama terjadinya kelainan pada rongga rawan dalam upaya penyeimbangan tubuh dari kelainan yang pertama.
3.       Kegemukan dan menimbunnya lemak di daerah perut
4.       Memakai sepatu berhak tinggi, khususnya kaum wanita
5.       Kehamilan yang dapat melemahkan dan membuat panjang (ekstensi) otot perut
6.       Beberapa jenis pekerjaan yang menuntut untuk memikul beban berat di daerah sekitar kepala ataupun punggung.
Bahaya yang Ditimbulkan dari Kelainan Rongga Rawan
1.       Dari sisi postur tubuh secara umum;
a.       Menyebabkan fleksinya (menyusut) tinggi badan akibat bertambahnya kebungkukan pada tulang punggung dan lengkungan pada tulang pinggul.
b.      Postur tubuh secara umum akan terlihat tidak serasi dan stamina tubuh juga tidak terlalu fit.
2.       Dari sisi kesehatan;
a.       Bertambahnya lengkungan daerah rawan akan semakin menambah tekanan pada sendi tulang rawan di daerah luar (punggung).
Kecondongan Punggung (Bungkuk)
Kelainan jenis ini terjadi akibat bertambahnya sudut kecondongan tulang pinggul kea rah depan sehingga semakin menambah lengkungan daerah rawan (belakang perut) sebagai upaya penyimbang dari kecon dongan tulang pinggul tersebut. Ketika seseorang mendertia kelainan kecondongan punggung, biasanya ia akan melipat sedikit tulang punggung bergerak lebih ke belakang. Kelainan ini terkadang diikuti pula dengan kebungkukan punggung dan bertambahnya kebungkukan tulang dada lebih ke depan. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa penambahan kebungkukan tulang punggung hanya akan menambah tekanan terhadap salah satu sendi tulang rawan yang ada dan bisa membuatnya terluka. Situasi ini biasa disebut dengan kegagalan tulang rawan (rematik). Untungnya, bila ada salah satuligamen tulang rawan terluka maka lukanya itu tidak akam merembet kepada ligament yang lainnya.
Kerataan Punggung
Adapun kelainan ini, terjadi ketika berkurangnya sudut lengkungan tulang pinggul dari ukuran normal 28-30 derajat dari garis vertical. Sperti, jika sudut lengkungan tulang pinggul itu hanya sekitar 20 derajat saja maka kecembungan daerah rawan akan ikut berkurang dan kecondongan tulang punggung juga akan terpengaruh. Pada saat seperti itu, tulang punggung akan menjadi lebih rata.
Bahaya yang Ditimbulkan dari Ratanya Tulang Punggung
Allah SWT telah mengatur kecondongan tulang punggung agar kita dapat bebas menggerakkan tulang pung-gung. Juga, kecondongan normal tulang punggung dapat meredam gerakan yang dilakukan oleh manusia aki bat melompat dari tempat yang tinggi. Namun, jika tulang punggung berubah menjadi rata maka otak akan segera merasakan hentakan yang ditimbulkan oleh lompatan dari tempat yang tinggi. Kemudian, seseorang yang mengalaminya akan cepat merasakan pengaruh dari kelainan yang dimilikinya itu berupa getaran pada otak. Lantas, setiap kali ia melompat dari tempat yang tinggi dengan bertumpu pada kedua kakinya maka ia akan merasakan pengaruh lompatannya itu di kepala dan otaknya secara langsung, karena kedua telapak kaki ikut serta bersama kecondongan tulang punggung dalam meredam hentakan akibat lompatan.


2.       Lengkungan Sisi Badan
Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya, rangka tulang ideal seseorang menjadi dua; depan dan belakang (bidang koronal), lalu kita melihat tulang punggung dari sudut depan atau belakang (sisi depan) maka rangka tulang itu akan terlihat lurus sekali. Adapun kelainan yang muncul berupa lengkungan samping tulang punggung adalah karena,
1.       Mengeras dan kakunya leher
2.       Terlipatnya tulang punggung lebih ke samping (daerah punggung, daerah rawan, atau kedua-duanya sekaligus).
Dengan kata lain, kelainan lengkungan samping terjadi karena terlipatnya tulang belakang ke salah satu sisi samping. Bahkan, lengkungan samping pada tulang punggung bisa terjadi secara penuh sehingga membentuk huruf C. namun, bisa juga terjadi hanya di daerah tulang punggung saja, ataupun pada dua sisinya yang berlawanan sekaligus sehingga membentuk huruf S. biasanya, kelainan ini banyak diderita oleh siswa-siswa SD.
Adapun sebab-sebab terjadinya kelainan lengkungan samping adalah;
1.       Bisa jadi karena si penderita telah memiliki penyakit terlebih dahulu, seperti flu tulang dan kelumpuhan.
2.       Pernah mengalami luka sehingga mengharuskan adanya amputasi pada salah satu sisi bawah tubuh.
3.       Faktor gen dan kebiasaan-kebiasaan yang salah.
Proses Terjadinya Kelainan Sisi Badan
Ketika seseorang menderita kelumpuhan pada salah satu dari sisi tubuhnya ataupun pernah diamputasi, ma-ka biasanya tubuh akan sangat bertumpu pada sisi bagian tubuh yang masih sehat dan hal ini sangatlah wa-jar. Namun, bila dibiarkan terus seperti itu maka bisa menyebabkan terangkatnya (bergeser) tulang pinggul menuju bagian yang menjadi tumpuan tubuh tersebut sebagai upaya penyeimbang dari kecondongan dan penurunan tulang pinggul ke bagian luka atau bagian yang telah diamputasi. Dengan kata lain, bila kita mem-perhatikan tulang pinggul dari arah depan atauppun belakang pada orang yang terluka, maka tulang ping-gulnya akan terlihat miring kea rah bawah bagian yang terluka ataupun diamputasi. Kemiringan itu muncul akibat terjadinya kelainan sisi badan (terjadi kemiringan pada salah satu sisi tulang belakang) ke bagaian tu-buh yang diampputasi tadi. Adapun kelainan sisi badan yang terjadi akibat faktor genetikal ataupun kebia-saan-kebiasaan yang salah bisa disebabkan oleh berdiri atau duduk yang salah. Contohnya, jika seseorang terbiasa berdiri dengan hanya bertumpu pada kaki kanannya saja maka tulang pinggul akan lebih condong kea rah kiri, lalu keadaan ini akan diikuti pula dengan kemiringan sisi tulang punggung (kecembungan salah satu sisi tulang belakang) di sekitar daerah rawan kearah kiri. Berikutnya, pundak sebelah kiri akan ikut ter-angkat dan ia akan lebih tinggi dari pundak sebelah kanan, lalu posisi kepala dan leher akan lebih condong ke kiri. Kelainan ini (condong kea rah kiri) bisa terjadi hanya dalam kadar kecil saja, yaitu kemiringan hanya ter-jadi pada salah satu sisi saja (daerah leher, daerah punggung, atau daerah rawan). Namun, bisa juga terjadi lebih dengan arah yang berbeda-beda pula. Kalau sudah begitu, kelainan ini akan membentuk huruf S.
Leher Kaku
Kelainan ini lebih dikenal dengan pengerasan urat leher, yaitu kepala dan leher hanya miring pada salah satu arah saja, kiri atau kanan. Pada kelainan ini, dapat terjadi efek-efek perubahan lain, seperti flesinya (menyusut) system otot leher pada arah kemiringan diikuti ekstensi (menjulur), melemah, dan melonggarnya otot leher pada sisi yang berlawanan. Kelainan jenis ini tidak banyak terjadi dan meskipun terjadi hanya dalam batas kecil saja tidak sampai mengkhawtirkan. Namun, kelainan jenis ini tentunya akan memmpengaruhi ppostur tubuh secara umum, karena jika seseorang ingin melihat sesuatu maka ia harus memiringkan pipinya terlebih dahulu kea rah pundak dan hal ini dapat mengurangi keseimbangan tubuh menyebabkan upaya penyeimbangan kemiringan sisi tubuh dengan sebab-sebab yang telah dipaparkan sebelumnya.
Kelainan Sisi Tubuh Bagian Bawah
Perlu diketahui bahwa bagian bawah tubuh itu memainkan peran yang sangat penting pagi postur tubuh itu sendiri seca keseluruhan, karena, bagian bawah tubuh menjadi penopang utama badan, seperti yang dila-kukan oleh kedua lutut dan kedua kaki. Keduanya bertanggung jawab penuh untuk memikul bobot tubuh. Karena itu, kita dapat teliti bahwa bagian bawah tubuh itu berkaitan erat dengan bagian atas tubuh, khusus-nya tulang belakang seperti yang telah kita ketahui bersama sebelumnya tentang kelainan-kelainan dan kemi ringan-kemiringan yang dialami olehnya. Juga hubungan kecondongan bagian atas tubuh satu sama lainnya, seperti kecondongan kea rah depan-belakang, kebungkukan punggung, dan daerah rawan. Di samping, upaya-upaya penyeimbangan yang terjadi akibat kecondongan yang berlebihan atau kekurangan yang di alami oleh satu bagiannya, seperti kemiringan sisi tubuh. Dengan begitu, kelainan sisi tubuh bagian bawah akan sangat mempengaruhi bentuk tulang punggung, begitu juga sebaliknya. Artinya, kelainan yang terjadi pada bagian atas tubuh akan diikuti pula oleh kelainan pada bagian bawah tubuh. Bahkan, kelainan-kelainan yang muncul dapat semakin berkembang dan bertambah akut jika tidak cepat-cepat didiagnosa. Adapun kelainan-kelainan yang dapat dialami oleh bagian bawah tubuh adalah sebagai berikut;
1.       Menjauhnya posisi dua lutut
2.       Menyatunya posisi dua lutut (saling bersenggolan ketika berjalan).
3.       Ratanya dua telapak kaki.
4.       Bergoyangnya dua lutut kea rah depan dan belakang.
Menjauhnya Posisi Dua Lutut
Kelainan jenis ini termasuk salah satu kelainan yang banyak menimpa bagian bawah tubuh dan lebih banyak dialami oleh anak-anak kecil dibandingkan orang dewasa. Maksud dari kelainan menjauhnya posisi dua lutut adalah kecembungan tulang bagian bawah pada kedua sisinya dan meskipun kedua kaki disatukan, tetap saja aka nada jarak antara dua lututnya. Kelainan ini bisa terjadi hanya pada salah satu lutut saja dan bisa juga pada kedua-duanya sekaligus. Adapun sebab-sebab terjadinya kelainan ini adalah;
1.       Bertambahnya bobot anak kecil dalam kadar yang sangat berlebihan pada masa-masa awal pertumbuhan yang ditandai dengan cepatnya perubahan bobot tubuh anak.
2.       Usaha pemaksaan jalan terhadap anak sebelum waktunya sehingga hal tersebut dapat menyebabkan keluarnya dua betis dari garis normal.
3.       Menderita beberapa penyakit, seperti flu tulang.
4.       Beberapa jenis pekerjaan, seperti penunggang kuda yang harus menghimpit perut kudanya sepanjang hari.
Menyatunyanya Posisi Dua Lutut
Kelainan jenis ini adalah kebalikan dari menjauhnya posisi dua lutut. Namun, untuk kelainan jenis ini dapat dilakukan upaya penyembuhan dengan menyatukan dua lutut lalu menjauhkan dua sisi kaki dan mengukur sejauh mana jarak antara kedua kaki. Dengan begitu, si penderita tidak dapat menempelkan kedua kakinya kecuali setelah memisahkan kedua lututnya. Jika kedua lututnya telah terpisah, barulah kedua kakinya dapat menyatu. Biasanya, kelainan jenis ini diikuti pula dengan ratanya dua telapak kaki sebagai akibat tekanan yang teruss-menerus terhadap sisi dalam kedua kaki untuk menahan bobot tubuh. Adapun sebab-sebab terjadinya kelainan menjauhnya posisi dua lutut sebagai berikut;
1.       Kebiasaan-kebiasaan buruk ketika berdiri
2.       Kelumpuhan yang dialami sewaktu kecil
3.       Pernyakit rematik yang menimpa persendian lutut
4.       Bertambahnya bobot tubuh anak kecil secara berlebihan ditambah dengan pemaksaan berjalan sebelum waktunya.
Ratanya Dua Telapak Kaki (Flat Foot)
Allah SWT telah menciptakan manusia dengan bentuk yang terbaik. Lalu, diantara bukti kesempurnaan bentuk manusia itu, Allah menciptakan tulang kaki manusia dengan sangat serasi, yaitu Allah membuat lengkungan pada setiap telapak kaki sehingga manusia dapat mengandalkan kedua kakinya pada saat mereka hendak berdiri dan berjalan dengan bertumpu pada dua tumit, sisi luar kaki, dan ruas persendian jemari kaki. Adanya cekungan di telapak kaki memungkinkan pembuluh darah, sel-sel, dan urat saraf menyuplai nutrisi ke jemari kaki di bawah perlindungan cekungan tersebut. Juga, lengkungan tersebut mampu meredam hentakan yang terjadi ketika menumbuk tanah setelah melompat. Kelainan yang paling banyak terjadi pada telapak kaki adalah jatuhnya cekungan yang ada pada telapak kaki (flat foot) sehingga langit-langit telapak kaki rata dengan tanah. Kalau telapak kaki sudah rata dengan tanah, maka seseorang itu akan mudah terserang penyakit akibat terjadinya tekanan terhadap saraf, pembuluh darah, dan sel-sel yang ada pada telapak kakinya ketika ia berdiri ataupun berjalan. Di samping itu, otaknya akan ikut cepat bergoyang ketika ia melompat dari tempat yang tinggi.
Biasanya, kelainan ratanya telapak kaki diikuti pula dengan beberapa penyakit lainnya, yaitu;
1.       Sering mengalami rasa sakit di kaki, khususnya setelah berjalan terlalu lama atau setelah berdiri terlalu lama. Begitu juga di persendian lutut dan paha.
2.       Jatuhnya cekungan telapak kaki dan haluan kaki berputar keluar (gerakan eversi)
3.       Gerakan perputaran kaki kea rah dalam (inversi) menjadi terbatas dan tidak mampu lagi menarik (flesi) atau menjulurkannya (ekstensi) seperti gerakan kaki normal.
Adapun sebab-sebab terjadinya kelainan adalah;
1.       Terkadang, kelainan ratanya telapak kaki sebagai akibat menyatunya posisi dua lutut.
2.       Akibat bertambahnya berat badan secara berlebihan,
3.       Beberapa jenis pekerjaan, seperti berdiri terlalu lama yang dilakukan tukang cukur, polisi lalu lintas, tukang roti, ataupun tentara.
4.       Setelah mengalami patah ataupun buntung kaki.
Bergesernya Tulang Pinggul
Terkadang, bergesernya tulang pinggul itu terjadi akibat kebiasan dan tindakan yang tidak benar, baik ketika duduk maupun bangun. Contohnya, jika seseorang itu terbiasa menopangkan kaki kanan di atas kaki kiri maka hal ini dapat menyebabkan bergesernya tulang pinggul kearah kiri dan juga akan mempengaruhi posisi sebelah kanan dengan memutar tulang pinggulnya sehingga kaki kiri tidak tepat berada diatas kaki kanan, baik berada di depan ataupun belakang maka hal ini juga akan menyebabkan terjadinya perputaran pada tulang pinggul, baik kea rah kanan maupun kiri.
Pandangan Umum terhadap Semua Jenis Kelainan Tubuh
Setelah mengetahui secara umum tentang kelainan-kelainan yang dapat dialami oleh tubuh manusia maka dapat disimpulkan, bahwa semua jenis kelainan tubuh itu terjadi akibat kebiasaan ataupun membiasakan posisi tertentu, sedangkan Allah telah menciptakan tubuh manusia itu agar dapat beradaptasi dengan berbagai gerakan yang dilakukan sehingga memungkinkan terjadinya penyeimbangan dan keseimbangan. Tubuh dan stamina manusia juga tidak cepat terpengaruh dengan semua gerakan yang dilakukan, apabila sampai menyebabkan terjadinya penyimpangan dan kelainan pada tubuh mereka, kecuali setelah mereka melakukan gerakan yang salah secara terus-menerus. Terkadang, perubahan dan kelainan postur tubuh terjadi dalam kadar kecil saja, seperti dapat menghalangi seseorang untuk melakukan gerak tertentu, ataupun kelainan itu akan tampak dengan jelas sehingga dapat cepat diketahui oleh si penderitanya secara langsung. Namun, bisa jadi seseorang itu memiliki kelainan tertentu pada postur tubuhnya dalam kondisi yang cukup akut tanpa dia sadari bahwa kelainan itu akibat ketidak pedulian atau ketidaksadarannya terhadap kelainan yang sudah lama dideritanya itu. Atau juga, pada awalnya seseorang itu hanya menderita kelainan tubuh yang sederhana saja, namun ia baru menyadarinya setelah mengalami beberapa kali rasa nyeri otot dan beberapa penyakit yang muncul akibat kelainan yang dideritanya itu.
Bahkan, banyak orang yang mengalami beberapa kelainan, tetapi tidak mau terlalu dirasakan oleh mereka dan mereka menganggap bahwa kelainan itu baru akan muncul hanya pada orang-orang yang menderita sakit tertentu saja. Mereka juga tidak menyadari bahwa sakit yang mereka derita itu akibat kebiasaan dan tindakan tertentu yang biasa mereka lakukan, seperti beberapa orang terbiasa memakai sepatu yang berhak tinggi, khususnya para wanita. Padahal, para pemakai sepatu berhak tinggi itu sangat mungkin menderita kegagalan sendi tulang rawan. Akan tetapi, mereka tidak menyadari bahwa sakit yang diderita oleh mereka itu akibat memakai sepatu berhak tinggi ataupun karena terlalu sering memikul beban berat dengan cara yang salah. Lalu mereka berusaha menyembuhkan penyakitnya tanpa berusaha meninggalkan dari memakai sepatu berhak tinggi kecuali setelah diperintahkan oleh dokter. Jadi, seseorang itu harus mengetahui jenis-jenis kelainan pada tubuh sekaligus sebab-sebabnya agar mereka dapat terhindar dari beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh kelainan-kelainan tersebut. Kemudian, ibadah shalat yang telah Allah wajibkan kepada umat manusia merupakan di antara ibadah yang paling bagus, karena shalat akan berinteraksi langsung dengan semua jenis kelainan dan penyimpangan yang dialami oleh manusia, lalu berusaha menyembuhkannya satu per satu. Memang, Allah tidak memberi tahu kepada kita semua tentang hikmah di balik ibadah-ibadah fardhu yang Allah wajibkan. Karena, kita sendiri belum tentu dapat memahami hikmah tersebut. Disamping juga, akal dan wawasan kita sangatlah terbatas. Namun, seiring bermunculannya ilmu pengetahuan maka hikmah-hikmah yang dulu belum pernah kita ketahui kini mulai dapat tersingkap. Hal ini akan terus berlangsung hingga hari kiamat nanti, dimana setiap harinya ilmu pengetahuan akan semakin menguatkan kebenaran dari apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Adapun berkenaan dengan analisis gerakan-gerakan shalat dan memunculkan beberapa fenomena mukjizat di dalamnya, tiada lain hanyalah bagian dari upaya penyampaian atas apa yang telah diberikan Allah kepada saya. Saya tidak akan mengklaim sama sekali bahwa apa yang akan saya sampaikan nanti adalah seluruh mukjizat dan hikmah yang terkandung dalam gerakan-gerakan shalat. Akan tetapi semua itu hanyalah sebagian kecil dari apa yang terkandung di dalamnya dan telah Allah berikan kepada saya melalui pengamatan yang saya lakukan. Semua usaha yang saya lakukan hanya menujupada satu tujuan utama dan mulia dari semua ilmu pengetahuan, yaitu untuk menebalkan keimanan kepada Allah SWT dan berusaha mendapatkan secuil hikmah dari perintah, larangan, dan kebesaran Allah yang tidak mungkin kita ketahui semua hingga hari Kiamat nanti sekalipun. Mahabenar firman Allah yang berbunyi, …”dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (al-Israa’:85).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar