Kamis, 05 Juni 2014

Beberapa Kelainan Yang Terjadi Pada Tubuh Manusia

Beberapa Kelainan Yang Terjadi Pada Tubuh Manusia
Allah SWT telah menciptakan manusia dengan bentuk yang paling, baik seperti yang difirmankan oleh Allah, …..”Maka Mahasucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (al-Mu’minuun:14)
Dengan kata lain, tidak menutup kemungkinan adanya pencipta –pencipta lain selain Allah, seperti penemu suatu benda. Kita bias mengkategorikan penemu benda tersebut sebagai pencipta benda yang ditemukannya itu. Meskipun, dia tidak menciptakannya dari “ketiadaan”, karena unsur-unsur barang temuannya itu sudah terlebih dahulu ada di dunia ini. Walaupun begitu, tetap saja Allah menjadi satu-satunya Pencipta yang berhasil menciptkan manusia dengan susunan yang paling sempurna, seperti yang Firman Allah yang artinya, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (at-Tiin:4).
Oleh karena itu, ada beberapa Negara yang menerapkan kebijakan untuk segera memecat seseorang pegawai yang tidak lagi bias menjada kesehatan tubuhnya sendiri. Karena paling tidak, pegawai itu akan mengurangi efesiensi kerjanya karena tidak lagi mampu melakukan tugasnya dengan maksimal. Kebijakan itu didasarkan pada kenyataan bahwa kesehatan tubuh yang buruk dapat menimbulkan pengaruh psikologis dan juga dapat mengurangi aktivitas si penderitanya, sehingga selanjutnya ia tidak akan lagi mampu untuk berproduksi, dimana kemampuan berproduksi itu sendiri merupakan tujuan terpenting dari rencana perekonomian pada setiap masyarakat, lebih khususnya pada Negara-negara berkembang. Ringkasnya, sebab-sebab terjadinya kelainan pada tubuh itu bermuara secara umum pada beberapa hal seperti :
1.    Faktor Genetis
Termasuk sebab terbesar yang sangat sulit dihindari dari dan kebanyakannya butuh proses operasi untuk bisa menyembuhkannya.
2.    Terluka
Biasanya, tubuh akan terbiasanya dengan bentuk tertentu akibat luka, seperti luka pada kaki. Pada kondisi luka tersebut, tubuh akan terbiasa dengan keadaan baru yang dialaminya selama masa luka dan hal ini dapat menyebabkan lemahnya kekuatan beberapa system otot. Kemudian, bila keadaan ini dibiarkan terus-menerus maka bias menyebabkan hilangnya  keseimbangan system otot dalam tubuh akibat kelainan yang dialaminya itu.
3.    Aktifitas Pekerjaan
Seperti kerja kantoran ataupun sekolah. Jenis aktifitas ini mengharuskan seseorang duduk dalam rentang waktu yang cukup lama setiap harinya sehingga bias menyebabkan kebongkokan dan bergesernya punggung. Hal ini juga biasanya dialami oleh tukang cukur dan tukang jahit.

4.    Kebiasaan-Kebiasaan Buruk
Seperti, berdiri dengan posisi yang tidak seimbang, yaitu hanya menumpu berat badan pada satu kaki saja, atau duduk terlalu lama di depan televisi, membaca di bawah cahaya yang kurang terang sehingga mengharuskan untuk membongkok agar bisa membaca, dan tidak terpenuhinya sayarat-syarat kesehatan yang layak ketika duduk.
5.    Pakaian
Terlalu memaksa untuk memakai pakaian yang ketat, atau memakai sepatu yang lembab, sepatu yang berhak tinggi, dan juga korset bagi ibu-ibu agar tidak terlalu gemuk.
6.    Kondisi Jiwa
Perasaan bahagia dan percaya baru dapat berpengaruh positif pada tubuh yang menyebabkan seseorang itu dapat mendongakkan kepalanya dengan lurus. Berbeda halnya ketika seseorang mengalami kesedihan ataupun malu, dimana keadaan-keadaan ini akan berpengaruh negative pada tubuh sehingga seseorang yang mengalaminya akan menundukkan kepala ke bawah dan menatap rendah kebawah juga. Kondisi ini dapat menyebabkan bergesernya arah punggung.
7.    Gizi Yang Buruk
Terlalu berlebihan ataupun kurang makan akan menyebabkan seseorang itu kegemukan atau kurus dan juga dapat melemahkan system otot.
8.    Lelah
Terlalu banyak beraktifitas dapat menyebabkan tubuh lemah sehingga ia tidak akan benar dalam bergerak yang pada akhirnya akan menyebabkan organ-organ tubuh mengalami kelainan.
9.    Pertumbuhan Yang Cepat
Bila terjadi pertumbuhan yang sangat cepat, khususnya ketika masa remaja bisa menimbulkan kelainan dan ketidakseimbangan dalam tubuh.
10. Pandangan-Pandangan Yang Salah
Seperti, biasanya orang-orang pendek percaya bahwa memakai sepatu berhak tinggi dapat menambah tinggi ukuran badan mereka.
Padahal sebaliknya, jika mereka memakai sepatu berhak terlalu tinggi akan semakin membuat pendek ukuran badan mereka, seperti yang akan kit jelaskan dalam pembahasan berikutnya.
Setelah dipaparkannya sebab-sebab kelainan yang dapat dialami oleh tubuh maka sudah seharusnya juga memaparkan cara berdiri yang benar ataupun salah, serta cara berjalan yang benar ataupun salah. Cara-cara berdiri yang benar harus memperhatikan beberapa poin di bawah ini sebagai berikut:
1.    Berdiri tegak dan tidak berlebihan dalam mengencangkan beberapa otot, khususnya otot-otot yang bekerja ditulang belakang.
2.    Badan bertumpu di atas dua kaki secara seimbang dan pusat berat badan diletakkan di antara dua kaki. Jari-jemari kaki juga mengarah ke depan dengan tetap merapat, sedangkan sudut antara dua tumit adalah 45 derajat atau kurang.
3.    Menyejajarkan lutut, dimana dua tempurung lutut mengarah ke depan dan jarak di antara keduanya sangat kecil atau bahkan tidak ada.
4.    Tidak mendorong pinggul ke depan ataupun belakang.
5.    Menggantungkan kedua lengan dan mengarahkan kedua telapak tangan kea rah tubuh, sedang aliran napas tetap bebas mengalir.
6.    Kepala berada tepat di tengah-tengah pundak dengan pandangan mengarah ke depan, sedangkan dagu agak menjorok kedalam
7.    Menahan otot perut dan tidak membiarkan lemak perut bebas bergerak.

Adapun berikut ini hal-hal yang dapat menyebabkan salahnya posisi berdiri dan tidak stabil, yaitu sebagai berikut;
1.    Menumpu berat badan hanya pada satu kaki saja atau memutar kedua kaki kearah dalam ataupun luar.
2.    Mendorong pinggul ke depan atau belakang, atau memutar kedua sisinya.
3.    Memutar dua pundak atau menekannya ke belakang hingga mendekati dua sisi tulang yang ada di belakang punggung. Atau, hanya mengangkat salah satu pundak saja, serta mengangkat kedua pundak ke atas lalu menundukkan leher dan kepala ebawah sekaligus secara bersamaan.
4.    Tidak menahan otot perut dan membiarkan lemak mengarah kedepan.
5.    Membiarkan dua cekungan telapak kaki rata dengan tanah.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berjalan, yaitu sebagai berikut;
1.    Postur tubuh dalam keadaan lurus tegak seperti ketika berdiri.
2.    Kedua tangan bebas bergerak tetapi tidak terlalu deras mengayun, sedang tepak tangan menghadap ke sisi paha.
3.    Hendaknya bekas tapak kaki sama rata dengan bekas tapak kaki sebelumnya dengan jarak yang tidak terlalu berjauhan dengan tidak terputus diantara kedua jejakannya.
4.    Lurusnya arah lutut pada kaki yang menjadi pujakan, sedang lutut pada kaki yang bergerak agak melipat sedikit, khusunya ketika kaki yang menjadi pujakan itu mendapat giliran untuk bergerak hingga tidak menempel pada tanah ketika berjalan seperti yang dilakukan oleh orang lumpuh.
5.    Menambah keluwesan ketika berjalan dengan menapakkan terlebih dahulu jari jemari kaki diatas tanah baru kemudian tumit kaki.

Beberapa contoh kesalahan yang mungkin terjadi ketika berjalan;
1.    Menundukkan kepala dan mengarahkan pandangan mata kebawah.
2.    Berjalan dengan gontai dengan postur tubuh yang tidak tagak seperti dalam keadaan lelah dan lemas.
3.    Berjalan dengan melipat dua lutut sekaligus
4.    Menahan dua tangan ketika bergerak atau terlalu banyak menggerakkannya.
5.    Memutar dua pundak ke dalam dan keluar.
6.    Menyeret kaki dan berjalan dengan sangat berat.
7.    Melangkah yang terlalu panjang lebih dari biasanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar