Beberapa Kelainan
Yang Terjadi Pada Tubuh Manusia
Allah SWT telah menciptakan manusia dengan bentuk yang
paling, baik seperti yang difirmankan oleh Allah, …..”Maka Mahasucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.” (al-Mu’minuun:14)
Dengan kata lain, tidak menutup kemungkinan adanya
pencipta –pencipta lain selain Allah, seperti penemu suatu benda. Kita bias
mengkategorikan penemu benda tersebut sebagai pencipta benda yang ditemukannya
itu. Meskipun, dia tidak menciptakannya dari “ketiadaan”, karena unsur-unsur
barang temuannya itu sudah terlebih dahulu ada di dunia ini. Walaupun begitu,
tetap saja Allah menjadi satu-satunya Pencipta yang berhasil menciptkan manusia
dengan susunan yang paling sempurna, seperti yang Firman Allah yang artinya, “Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (at-Tiin:4).
Oleh karena itu, ada beberapa Negara yang menerapkan
kebijakan untuk segera memecat seseorang pegawai yang tidak lagi bias menjada
kesehatan tubuhnya sendiri. Karena paling tidak, pegawai itu akan mengurangi
efesiensi kerjanya karena tidak lagi mampu melakukan tugasnya dengan maksimal.
Kebijakan itu didasarkan pada kenyataan bahwa kesehatan tubuh yang buruk dapat
menimbulkan pengaruh psikologis dan juga dapat mengurangi aktivitas si penderitanya,
sehingga selanjutnya ia tidak akan lagi mampu untuk berproduksi, dimana
kemampuan berproduksi itu sendiri merupakan tujuan terpenting dari rencana
perekonomian pada setiap masyarakat, lebih khususnya pada Negara-negara
berkembang. Ringkasnya, sebab-sebab terjadinya kelainan pada tubuh itu bermuara
secara umum pada beberapa hal seperti :
1.
Faktor Genetis
Termasuk sebab terbesar yang
sangat sulit dihindari dari dan kebanyakannya butuh proses operasi untuk bisa
menyembuhkannya.
2.
Terluka
Biasanya, tubuh akan terbiasanya
dengan bentuk tertentu akibat luka, seperti luka pada kaki. Pada kondisi luka
tersebut, tubuh akan terbiasa dengan keadaan baru yang dialaminya selama masa
luka dan hal ini dapat menyebabkan lemahnya kekuatan beberapa system otot. Kemudian,
bila keadaan ini dibiarkan terus-menerus maka bias menyebabkan hilangnya keseimbangan system otot dalam tubuh akibat
kelainan yang dialaminya itu.
3.
Aktifitas Pekerjaan
Seperti kerja kantoran ataupun
sekolah. Jenis aktifitas ini mengharuskan seseorang duduk dalam rentang waktu
yang cukup lama setiap harinya sehingga bias menyebabkan kebongkokan dan
bergesernya punggung. Hal ini juga biasanya dialami oleh tukang cukur dan
tukang jahit.
4.
Kebiasaan-Kebiasaan Buruk
Seperti, berdiri dengan posisi
yang tidak seimbang, yaitu hanya menumpu berat badan pada satu kaki saja, atau
duduk terlalu lama di depan televisi, membaca di bawah cahaya yang kurang
terang sehingga mengharuskan untuk membongkok agar bisa membaca, dan tidak
terpenuhinya sayarat-syarat kesehatan yang layak ketika duduk.
5.
Pakaian
Terlalu memaksa untuk memakai
pakaian yang ketat, atau memakai sepatu yang lembab, sepatu yang berhak tinggi,
dan juga korset bagi ibu-ibu agar tidak terlalu gemuk.
6.
Kondisi Jiwa
Perasaan bahagia dan percaya baru
dapat berpengaruh positif pada tubuh yang menyebabkan seseorang itu dapat
mendongakkan kepalanya dengan lurus. Berbeda halnya ketika seseorang mengalami
kesedihan ataupun malu, dimana keadaan-keadaan ini akan berpengaruh negative
pada tubuh sehingga seseorang yang mengalaminya akan menundukkan kepala ke
bawah dan menatap rendah kebawah juga. Kondisi ini dapat menyebabkan
bergesernya arah punggung.
7.
Gizi Yang Buruk
Terlalu berlebihan ataupun kurang
makan akan menyebabkan seseorang itu kegemukan atau kurus dan juga dapat
melemahkan system otot.
8.
Lelah
Terlalu banyak beraktifitas dapat
menyebabkan tubuh lemah sehingga ia tidak akan benar dalam bergerak yang pada
akhirnya akan menyebabkan organ-organ tubuh mengalami kelainan.
9.
Pertumbuhan Yang Cepat
Bila terjadi pertumbuhan yang
sangat cepat, khususnya ketika masa remaja bisa menimbulkan kelainan dan
ketidakseimbangan dalam tubuh.
10. Pandangan-Pandangan Yang Salah
Seperti, biasanya orang-orang
pendek percaya bahwa memakai sepatu berhak tinggi dapat menambah tinggi ukuran
badan mereka.
Padahal sebaliknya, jika mereka memakai sepatu berhak
terlalu tinggi akan semakin membuat pendek ukuran badan mereka, seperti yang
akan kit jelaskan dalam pembahasan berikutnya.
Setelah dipaparkannya sebab-sebab kelainan yang dapat
dialami oleh tubuh maka sudah seharusnya juga memaparkan cara berdiri yang
benar ataupun salah, serta cara berjalan yang benar ataupun salah. Cara-cara
berdiri yang benar harus memperhatikan beberapa poin di bawah ini sebagai
berikut:
1.
Berdiri tegak dan tidak
berlebihan dalam mengencangkan beberapa otot, khususnya otot-otot yang bekerja
ditulang belakang.
2.
Badan bertumpu di atas dua kaki
secara seimbang dan pusat berat badan diletakkan di antara dua kaki.
Jari-jemari kaki juga mengarah ke depan dengan tetap merapat, sedangkan sudut
antara dua tumit adalah 45 derajat atau kurang.
3.
Menyejajarkan lutut, dimana dua
tempurung lutut mengarah ke depan dan jarak di antara keduanya sangat kecil
atau bahkan tidak ada.
4.
Tidak mendorong pinggul ke
depan ataupun belakang.
5.
Menggantungkan kedua lengan dan
mengarahkan kedua telapak tangan kea rah tubuh, sedang aliran napas tetap bebas
mengalir.
6.
Kepala berada tepat di
tengah-tengah pundak dengan pandangan mengarah ke depan, sedangkan dagu agak
menjorok kedalam
7.
Menahan otot perut dan tidak
membiarkan lemak perut bebas bergerak.
Adapun berikut ini
hal-hal yang dapat menyebabkan salahnya posisi berdiri dan tidak stabil, yaitu
sebagai berikut;
1.
Menumpu berat badan hanya pada
satu kaki saja atau memutar kedua kaki kearah dalam ataupun luar.
2.
Mendorong pinggul ke depan atau
belakang, atau memutar kedua sisinya.
3.
Memutar dua pundak atau
menekannya ke belakang hingga mendekati dua sisi tulang yang ada di belakang
punggung. Atau, hanya mengangkat salah satu pundak saja, serta mengangkat kedua
pundak ke atas lalu menundukkan leher dan kepala ebawah sekaligus secara
bersamaan.
4.
Tidak menahan otot perut dan
membiarkan lemak mengarah kedepan.
5.
Membiarkan dua cekungan telapak
kaki rata dengan tanah.
Beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika berjalan, yaitu sebagai berikut;
1.
Postur tubuh dalam keadaan
lurus tegak seperti ketika berdiri.
2.
Kedua tangan bebas bergerak
tetapi tidak terlalu deras mengayun, sedang tepak tangan menghadap ke sisi
paha.
3.
Hendaknya bekas tapak kaki sama
rata dengan bekas tapak kaki sebelumnya dengan jarak yang tidak terlalu
berjauhan dengan tidak terputus diantara kedua jejakannya.
4.
Lurusnya arah lutut pada kaki
yang menjadi pujakan, sedang lutut pada kaki yang bergerak agak melipat
sedikit, khusunya ketika kaki yang menjadi pujakan itu mendapat giliran untuk
bergerak hingga tidak menempel pada tanah ketika berjalan seperti yang
dilakukan oleh orang lumpuh.
5.
Menambah keluwesan ketika
berjalan dengan menapakkan terlebih dahulu jari jemari kaki diatas tanah baru
kemudian tumit kaki.
Beberapa contoh kesalahan
yang mungkin terjadi ketika berjalan;
1.
Menundukkan kepala dan
mengarahkan pandangan mata kebawah.
2.
Berjalan dengan gontai dengan
postur tubuh yang tidak tagak seperti dalam keadaan lelah dan lemas.
3.
Berjalan dengan melipat dua
lutut sekaligus
4.
Menahan dua tangan ketika
bergerak atau terlalu banyak menggerakkannya.
5.
Memutar dua pundak ke dalam dan
keluar.
6.
Menyeret kaki dan berjalan
dengan sangat berat.
7.
Melangkah yang terlalu panjang
lebih dari biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar