Selasa, 03 Juni 2014

Keutamaan-Keutamaan Shalat

Keutamaan-Keutamaan Shalat
Diantara hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan shalat adalah hadits yang diriwayatkan dari Ubadah bin Shaamit bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, yang artinya; “Shalat (fardhu) lima waktu akan selalu dicatat (sebagai amal kebaikan) oleh Allah bagi para hamba-Nya. Siapa yang yang selalu mengerjakannya maka pekerjaannya itu tidak akan disia-siakan dan ia berhak mendapat janji Allah untuk dimasukkan ke dalam surga-Nya. Namun, siapa yang tidak mengerjakan nya maka ia tidak berhak mendapatkan janji Allah. Lantas, jika Allah kehendaki maka Dia akan menyiksa orang itu dan jika Allah kehendaki pula maka Dia akan mengampuni orang tersebut.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abdurrahman, Rasulullah saw pernah bersabda, yang artinya;
“Kunci surga (salah satunya) adalah shalat.”
Diriwayatkan dari Thalhah bin Ubaidillah, bahwa ada seorang badui mendatangi Rasulullah seraya menggubah syair lalu berkata, “Rasulullah, beri tahu aku shalat yang diwajibkan oleh Allah kepada ku!” Rasulullah segera menjawab, “ Shalat lima waktu kecuali jika kamu mau menambahnya dengan shalat-shalat sunnah lainnya.”  Badui itu kembali berkata, “Rasulullah, beri tahu aku puasa yang diwajibkan oleh Allah kepadaku!” Rasulullah saw kembali menjawab, “Puasa di bulan Ramadhan kecuali jika kamu mau menambahnya dengan puasa-puasa sunnah lainnya.”  Badui itu masih bertanya juga, “Rasulullah, beri tahu aku zakat yang diwajibkan oleh Allah kepadaku!’  Lantas Rasulullah pun segera mengajarkan kepada lelaki badui itu semua syariat Islam agari ia tidak bertanya-tanya lagi. Setelah selesai diajarkan, badui itu segera berkata, “aku tidak mau menambah (dengan hal-hal sunnah) ataupun mengurangi (melalaikan) ibadah-ibadah yang telah Allah wajibkan kepadaku.” Lantas segera ditimpali oleh Rasulullah saw, “Ia akan beruntung jika jujur (benar-benar melakukan apa yang diucapkanya) atau paling tidak, ia masuk surge jika jujur.”
Dalam hadits diatas terlihat bahwa Rasulullah saw mengaitkan antara keberuntungan dan masuk surge dengan upaya menjaga shalat-shalat fardhu dan ibadah-ibadah fardhu lainnya. Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah SWT, “Dan dirikanlah shalat dan menunaikan zakat, taatlah kepada rasul supaya kamu diberi rahmat.” (at-Taubah: 56)
Dalam ayat ini, sangat jelas bahwa pelaksanaan shalat menjadi salah satu sebab bisa didapatkannya rahmat dari Allah SWT. Dalam firman lainnya, “Jika mereka bertobat, mendirikan shalat dan membayar zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama…” (at-Taubah: 11)
Dalam ayat ini Allah mengatikan persaudaraan mereka (umat Islam) dengan pelaksanaan ibadah shalat dan membayar zakat. Dengan begitu, hubungan di antara kaum mukmin adalah seperti saudara sendiri, seperti yang terdapat dalam firman Allah yang artinya, “Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.” (as-Sajdah: 15)

Ayat diatas menegaskan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah adalah orang-orang yang jika disebutkan ayat-ayat (bukti kebesaran) Allah maka mereka segera bersujud (tunduk). Sedangkan sujud sendiri termasuk salah satu gerakan dalam shalat. Karena itulah, Allah tidak akan menerima keimanan orang yang meninggalkan shalat. Sebenarnya, masih banyak lagi hadits yang berbicara tentang hokum orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja atau malas. Akan tetapi, dengan hadits-hadits yang kami paparkan di atas, sudah cukup menjadi bahan agar kita mau merenung, kenapa shalat itu sangat ditekankan sekali dalam ajaran Islam? Kenapa banyak ancaman hukuman yang telah menanti orang-orang yang meninggalkan shalat?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar