Senin, 07 Juli 2014

Hikmah Adanya Sujud Kedua

Hikmah Adanya Sujud Kedua

Adapun gerakan shalat berikutnya, setelah duduk di antara dua sujud adalah sujud kedua. Dimana terdapat hadits-hadits yang menegaskan akan wajibnya sujud kedua ini. Di antaranya, hadits Hudzaifah, “Nabi saw, biasa membaca di antara dua sujud dengan, “Tuhanku, ampunilah aku! Tuhanku, ampunilah aku!”  Adanya doa  di antara dua sujud dapat dijadikan bukti akan wajibnya sujud kedua. Adapun hadits lainnya, diriwayatkan dari Anas, “Rasulullah saw, melakukan sujud dan duduk di antara dua sujud (cukup lama) hingga kami mengira beliau bingung (tentang gerakan shalat berikutnya).” Gerakan tubuh pada sujud kedua akan semakin menguatkan apa yang telah dihasilkan dari gerakan tubuh pada sujud pertama, berupa peningkatan kekuatan system otot dua siku, leher, punggung, perut dan dada. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaannya, mengapa sujud itu terjadi dua kali sedangkan ruku hanya sekali saja?
Pertama, gerakan ruku dapat membatasi bilangan rakaat shalat. Artinya, bila seseorang telah melakukan satu ruku berarti ia telah melakukan satu rakaat. Karena itu, satu ruku untuk setiap satu rakaat.
Kedua, dengan sekali ruku, sudah cukup untuk menggerakkan aliran darah menuju daerah kepala, sekaligus dapat mengosongkan sejenak daerah sekitar perut dari darah. Setelah daerah perut itu kosong, daerah itu akan siap menerima suplai darah yang didorong dari kaki pada saat berjongkok sebelum sujud sebagai akibat terjadinya penekanan terhadap system otot kaki setelah terjadi perputaran kecil yang mendorong darah untuk mengalir kea rah jantung. Di samping, dorongan aliran darah kea rah jantung itu muncul akibat gerakan dinamis yang terjadi pada saat berjongkok sebelum sujud.
Ketiga, posisi ruku tidak akan dapat menghasilkan apa yang dapat dilakukan dari posisi sujud, yaitu mengembangkan dan menguatkan system otot, serta meningkatkan daya tahannya, sekaligus menambah suplai darah menuju otak. Namun, posisi ruku hanyalah fase perpindahan atau persiapan gerakan bagi tubuh pada waktu shalat dari posisi berdiri menuju posisi sujud. Karena itu, pengulangan gerakan ruku tidak akan banyak berpengaruh, seperti halnya seorang atlit yang selalu mengulangi latihan pemanasan (warming up), latihan pemanasan itu sendiri tidak akan banyak bermanfaat dalam meningkatkan stamina tubuh dibandingkan dengan jenis latihan lainnya setelah pemansan. Adapun gerakan sujud yang dilakukan dua kali dapat berfungsi sebagai berikut.
Pertama, melipat (fleksi) dua siku setelah meletakkan dua telapak tangan di atas tanah sesaat sebelum sujud dapat menahan beban berat badan pada waktu terjadi pelipatan. Kemudian, ketika dua siku itu dijulurkan pada waktu bangun dari sujud pertama dan kembali diulangi pada sujud kedua akan dapat berfungsi untuk menguatkan otot dua siku, otot dada, perut, punggung, membuat rata dua bahu, dan melebarkan dada. Pada akhirnya, dapat menambah diafragma pernapasan yang diikuti dengan semakin bertambahnya suplai hemoglobin darah sehingga semakin menambah kemampuan kerja organ-organ penting dalam tubuh.
Kedua, sujud pertama yang dilakukan oleh seorang pelaksana shalat dapat menambah suplai darah menuju otak besar (cerebrum). Lantas, ketika pelaksana shalat bangun dari sujud, gerakannya dapat membantu mengembalikan aliran darah dari otak yang membawa zat-zat kimiawi dan nutrisi sisa metabolism menuju jantung, dimana proses ini disebut dengan proses penyucian dan penyegaran otak. Kemudian, pengulangan gerakan sujud untuk kedua kalinya dan gerakan bangun dari sujud membuat proses penyucian itu terjadi lebih banyak lagi sehingga dapat meningkatkan kerja tubuh dan mempu menyegarkan otak lebih sering lagi.
Ketiga, sebagaimana yang kita ketahui, sujud merupakan puncak bentuk ibadah, penghinaan diri, dan ketundukan kepada Allah. Di samping, sujud menjadi puncak gerakan tubuh dalam shalat. Lantas, dengan adanya pengulangan gerakan sujud akan dapat meningkatkan lebih banyak lagi menambah unsur-unsur daya tahan dan kekuatan system otot. Dengan begitu, gerakan shalat  dapat disejajarkan dengan gerakan olahraga bagi tubuh seseorang.

Keempat, untuk melakukan gerakan sujud, seluruh system otot tubuh harus bekerja sama terlebih dahulu dengan lebih mencurahkan tenaga yang relative lebih besar. Karena itu, gerakan sujud untuk yang kedua kalinya akan dapat membantu meningkatkan kemampuan gabungan system otot tersebut sehingga semakin meningkatkan kemampuan kerja organ-organ penting tubuh manusia. Dengan begitu, organ-organ tersebut dapat terus bekerja dengan maksimal sambil terus dilakukannya olahraga tubuh secara rutin. Peningkatan kemampuan kerja organ penting tubuh itu dapat terlihat pula dalam aktivitas otak sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berinovasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar