Bentuk-Bentuk Mukjizat dari Pengucapan Salam
Gerakan mengucapkan salam adalah
sebuah gerakan yang dilakukan oleh seorang pelaksana shalat dengan memutar
kepalanya kea rah kanan sekali dan kiri sekali. Adapun adanya pengulangan kata “sampai
terlihat pipi beliau” dalam hadits Ibnu
Mas’ud dan Aamir bin Sa’ad menunjukkan adanya sikap lebih yang dilakukan oleh
Rasulullah saw, ketika memutar kepala ke dua arah; kanan dan kiri. Tasliim
(mengucapkan salam) merupakan gerakan penutup dari serangkaian gerakan
shalat. Dari sini, mungkin akan timbul
pertanyaan seperti biasanya, mengapa sampai terjadi sikap “lebih” pada saat
memutar kepala kea rah kanan dan kiri (pada waktu tasliim) itu? Kita telah sebutkan sebelumnya tentang posisi sujud
dan bentuk-bentuk mukjizat yang terkandung di dalamnya, yaitu seorang pelaksana
shalat pada waktu sujud, ia akan bertumpu di atas kening sehingga posisinya ini
dapat menguatkan otot leher pada dua sisinya, kanan dan kiri. Kemudian, dengan adanya gerakan tasliim (menoleh ke kanan dan kiri) setelah melakukan
sujud dapat membuat otot leher itu ekstensi sehingga persendian leher itu
menjadi lebih lentur. Sedangakan menggerakkan kekpala hingga terlihat pipi,
seperti yang dilakukan Rasulullah saw, pada waktu mengucapkan salam, merupakan
usaha semaksimal mungkin dalam menggerakkan kepala. Itu artinya, gerakan
menoleh tersebut dapat menambah kelenturan otot leher dengan membuatnya lebih
ekstensi. Detailnya, pada saat kepala digerakkan ke kanan maka akan terjadi
pemanjangan pada otot leher bagian kiri, sedangkan otot leher bagian kanan akan
menguat karena ia ditarik kuat. Kemudian, pada saat kepala digerakkan ke kiri
maka giliran otot leher bagian kanan yang akan ekstensi sedangkan otot leher
bagian kiri akan menguat.
Sebenarnya, ada sekumpulan
system otot yang menghubungkan antara tulang dada dan tulang pinggul. System otot
tersebut pada waktu fleksi dapat mendekatkan posisi kepala dengan kaki
(aduksi). Dengan kata lain, otot itu mampu mendekatkan tulang dada dengan
tulang pinggul. Sedangkan posisi sujud dapat melatih kekuatan system otot
tersebut. Kumpulan system otot ini merupakan otot utama yang ada di daerah
sekitar perut. Kemudian, adapula system otot lainnya yang bersambung dengan
tulang pinggul, yaitu otot pangkal paha kanan bagian depan yang bersambung
dengan tulang rusuk sebelah kiri yang ada di dada. Dikuatkan lagi dengan adanya
system otot lainnya yang berasal dari tulang rusuk sebelah kiri mengarah pada
sisi lainnya menuju pangkal paha bagian
kanan, sehingga dua system otot itu saling bersatu satu sama lainnya. Kemudian,
dua system otot yang sudah menyatu itu akan bergabung dengan system otot utama
yang ada di antara tulang dada dan tulang pinggul. Berikutnya, pada waktu
kumpulan system-sistem otot inin bisa kita beri nama dengan kumpulan 1. Karena, ada juga kumpulan system-sistem
otot lainnya yang saling menyambung juga dan berada pada sisi lain. Kumpulan system
otot tersebut berfungsi untuk mendekatkan bahu sebelah kanan dengan paha
sebelah kiri. Kita beri nama kumpulan system otot dengan kumpulan 2. Kemudian, dua kumpulan system otot tersebut dapat
bertambah kekuatannya pada waktu seseorang melakukan sujud. Selanjutnya, ketika
seorang pelaksana shalat mengucapkan salam dan menoleh ke sebelah kanan, pada
saat itu terjadi penyusutan (flesksi) pada kumpulan system otot 1 dan diikuti
dengan pemanjangan (ekstensi) kumpulan 2. Kemudian, pada waktu seorang
pelaksana shalat menoleh ke sebelah kiri maka giliran kelompok 2 yang mengalami
fleksi sedangkan kumpulan 1 akan terekstensi. Dengan begitu, gerakan salam
dapat meningkatkan kekuatan dan melenturkan dua kelompok system otot tersebut
secara bergantian dan sesuai dengan kerja keras yang telah dilakukan oleh kedua
kelompok system otot tersebut. Namun pelatihan kekuatan dan kelenturan terhadap
dua kumpulan system otot tersebut masih terbilang kurang bila dibandingkan
dengan tuntutan aktivitas hidup yang sangat besar kepada keduanya. Berikutnya,
dari hadits Jabir bin Samrah bahwa Rasulullah saw, bersabda, “Untuk apa kalian
memberi tanda dengan tangan kalian karena hanya seperti ekor kuda saja.” Dari teks
hadits ini, timbul pertanyaan baru, mengapa Rasulullah saw, melarang untuk
mengangkat tangan pada waktu mengucapkan salam? Mengapa beliau mencela tindakan
mengangkat tangan dengan kata-kata “seperti ekor kuda saja”?
Perlu diketahui, mengangkat tangan pada waktu mengucapkan salam dapat membuat gerakan menoleh itu berpusat di dada dan badan dengan diikuti pula gerakan menoleh dengan kepala. Dengan begitu, gerakan menoleh dengan kepala akan terkurangi darena kedua tangan berada di atas dada sehingga akan mengurangi pula kelenturan otot leher. Pada akhirnya, kelenturan yang dibutuhkan oleh otot leher tidak akan dihasilkan dan tidak dapat mengimbangi unsur kekuatannya pada waktu sujud. Karena itulah, meletakkan tangan di atas paha pada waktu mengucapkan salam dapat memberi kesempatan agar kepala dapat berputar dengan maksimal dan otot leher dapat mencapai batas seperti apa yang digambarkan dalam hadits “sampai terlihat pipi beliau”. Keadaan tersebut akan menambah kelenturan sisitem otot dan persendian leher itu sendiri. Sedangkan bila terjadi pemanjangan system otot setelah ia bertambah kuat pada waktu sujud maka akan menghasilkan sesuatu yang sangat sulit dicapai oleh latihan olahraga sekalipun, yaitu kekuatan dan kelenturan.
Perlu diketahui, mengangkat tangan pada waktu mengucapkan salam dapat membuat gerakan menoleh itu berpusat di dada dan badan dengan diikuti pula gerakan menoleh dengan kepala. Dengan begitu, gerakan menoleh dengan kepala akan terkurangi darena kedua tangan berada di atas dada sehingga akan mengurangi pula kelenturan otot leher. Pada akhirnya, kelenturan yang dibutuhkan oleh otot leher tidak akan dihasilkan dan tidak dapat mengimbangi unsur kekuatannya pada waktu sujud. Karena itulah, meletakkan tangan di atas paha pada waktu mengucapkan salam dapat memberi kesempatan agar kepala dapat berputar dengan maksimal dan otot leher dapat mencapai batas seperti apa yang digambarkan dalam hadits “sampai terlihat pipi beliau”. Keadaan tersebut akan menambah kelenturan sisitem otot dan persendian leher itu sendiri. Sedangkan bila terjadi pemanjangan system otot setelah ia bertambah kuat pada waktu sujud maka akan menghasilkan sesuatu yang sangat sulit dicapai oleh latihan olahraga sekalipun, yaitu kekuatan dan kelenturan.
The casino floor: What is inside the casino floor? | KTM
BalasHapusThe casino 용인 출장샵 floor in 강원도 출장샵 the East Valley is filled with 청주 출장마사지 the newest slot 과천 출장마사지 machines, including the “Red Dog” and the “Big 안동 출장안마 Chilli”.